:

Rabu, 03 Juni 2009

Pasrah



Pernahkah Anda bertanya kepada sopir bus, kemana dia akan membawa bus-nya pergi? Jarang sekali, bahkan nyaris tak pernah bukan? Sebaliknya, ketika Anda tengah dirundung musibah atau duka, lontaran keluhan dan pertanyaan pun keluar dari mulut Anda, “Tuhan akan Kau bawa kemana hidupku ini?”

Tahukah Anda, siapapun Anda, sepandai dan setegar apapun Anda, tetap saja akan bertingkah seperti anak kecil dalam menjalani kehidupan yang kadang terasa asin seperti garam, manis seperti gula dan pahit bagai empedu. Nggap percaya, silakan simak cerita berikut ini:
Suatu hari, seorang ayah mengajak puterinya, Maya, 6 tahun,
mengendarai mobil menuju ke sebuah museum. Memang sudah sejak lama Maya ingin sekali pergi ke museum bersama sang Ayah tercinta. Kebetulan hari itu, sang Ayah tengah mengambil cuti dan sengaja mengantar anaknya ke tempat yang sudah lama diimpikannya.
Di perjalanan, tak hentinya Maya bertanya kepada sang Ayah.
"Ayah tahu tempatnya?" tanya Maya yang duduk di samping
kemudi bersama Ayahnya.
"Tahu, jangan khawatir..." jawab sang Ayah sembari tersenyum.
"Emang Ayah tahu jalan-jalannya?"
"Tahu, jangan khawatir..."
"Benar, tidak kesasar Ayah?"
"Benar, jangan khawatir ..." jawab sang Ayah tetap dengan
penuh kesabaran.
"Nanti kalau Maya haus, bagaimana?"
"Tenang, nanti Ayah belikan air mineral ..."
"Terus kalau lapar?"
"Tenang, Ayah akan ajak Maya mampir ke restoran..."
"Emang ayah tahu tempat restorannya?"
"Tahu, sayang ..."
"Emang uang Ayah cukup?"
"Cukup, sayang ..."
"Kalau Maya pengin ke kamar kecil?"
"Ayah antar sampai depan pintu toilet wanita ..."
"Emang di museum ada toiletnya?"
"Ada, jangan khawatir.."
"Ayah bawa tissue juga?"
"Bawa, jangan khawatir..." kata sang ayah sembari membelokkan mobilnya memasuki jalan tikus, karena macet.
"Kok Ayah belok ke jalan jelek dan sempit begini?"
"Ayah cari jalan yang lebih cepat ... supaya Maya bisa
menikmati museum lebih lama nanti ..."
Tidak berapa lama, Maya tidak lagi bertanya-tanya. Giliran sang Ayah yang bingung, "Kenapa Maya diam,
sayang?"
"Ya, Maya percaya Ayah deh! Ayah pasti tahu, akan antar
dan bantu Maya nanti!"
Kita semua seperti Maya, si anak kecil itu. Kita bertanya banyak hal mengenai apa yang kita hadapi dan terjadi dalam hidup kita. Terlalu banyak khawatir apa yang akan kita hadapi. Padahal sesungguhnya Tuhan "sedang mengemudi" buat kita semua.
Kadang Tuhan membawa ke "gang sempit" yang barangkali tidak enak, tetapi itu semua untuk menghindari "kemacetan" di jalan yang lain. Kadang Tuhan memperlambat "kendaraan-Nya", kadang mempercepat. Semua itu ada maksudnya.
Orang Jawa bilang pasrah dan nrimo, artinya apapun yang telah kita lakukan, serahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Jadi, ada baiknya bila kita menyerahkan hal-hal yang di luar jangkauan kita kepada Tuhan. Sebaliknya, fokuskan hidup Anda kepada hal-hal yang Anda bisa kerjakan di depan mata, dengan segala kemampuan yang telah Tuhan berikan kepada Anda.

Tidak ada komentar: